Sunday, September 2, 2012

Manajemen Perpustakaan


a. Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan

Manajemen dalam perpustakaan sekolah bukan sekedar kegiatan menempatkan buku-buku di rak, akan tetapi lebih dari itu, sangat kompleks, berkelanjutan, dan selalu berubah. Jadi manajemen perpustakaan sekolah merupakan sebuah proses yang memfokuskan pada memperhatikan kegiatan dari hari ke hari, menghadapi permasalahan isi dan integrasi dengan tujuan-tujuan sekolah. Kegiatan manajemen adalah kegiatan yang mencerminkan adanya sebuah sistem, terkait dan terdiri dari beberapa aspek atau faktor untuk mendukungnya.

Beberapa faktor yang dapat ditemui dalam sebuah proses manajemen perpustakaan diantaranya adalah: (1) kebijakan dan prosedur, (2) manajemen koleksi, (3) pendanaan dan pengadaan, (4) manajemen fasilitas (5) sumber daya manusia dan (6) Perencanaan

Akuntabilitas Pengelolaan Pembelajaran


Akuntabilitas berasal dari istilah dalam bahasa Inggris accountability yang berarti pertanggunganjawab atau keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan untuk diminta pertanggunganjawab (Peter Salim;1987:16). Sedangkan menurut Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI (2007:34) Akuntabilitas (accountability) yaitu berfungsinya seluruh komponen penggerak jalannya kegiatan perusahaan, sesuai tugas dan kewenangannya masing-masing. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber-sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Konsep Promosi


Menurut Kasmir (2002,h.11) “ Promosi adalah salah satu variable dari marketing mix atau bauran pemasaran dan merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi pemasaran untuk menigkatkan Volume penjualan dan tetap eksis ditengah persaingan.

Sedangkan memurut Mursid (2003,h.95) menyatakan promosi adalah komunikasi yang persuasive, mengajak, mendesak membujuk, meyakinkan. Ciri komunikasi yang persuasive (komunikasi adalah : ada komunikator yang secara terencana mengatur berita dan cara penyampaiannya untuk mendapatkannya akibat tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima ( target pendengar).

Saturday, June 9, 2012

Peran Serta Kaum Ibu dalam Pelestarian Anyaman Keranjang

Menurut Gie dalam “Ensiklopedia Ekonomi, Bisnis dan Manajemen” (1997: 265), secara aspek sosial dan politik, sektor industri kecil dan industri rumah tangga adalah sektor yang terdiri atas orang-orang berpenghasilan rendah yang cenderung dilupakan dan diremehkan, tetapi mampu memberi stabilitas untuk ketenangan usaha bagi sektor usaha skala besar, karena antara lain kemampuan menampung tenaga kerja dan pengangguran. Sektor ini juga merupakan sektor paling merana kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya, tetapi bagi bangsa secara keseluruhan, mereka adalah sektor yang mampu berfungsi sebagai peredam, penampung dan penangkal letupan dan ledakan yang secara potensial bisa terjadi dengan meningkatnya pengangguran dari waktu ke waktu. Selegkapnya klik di sini

Penerapan Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran IPS di SMP

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk pendidikan dasar dan menengah memuat tentang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia adalah membentuk warga negara yang baik, membantu peserta didik memecahkan masalah, dan menumbuhkan kebanggaan akan budaya bangsa yang menekankan pada pengembangan nilai-nilai dan tingkah laku peserta didik. Selain itu melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Selengkapnya klik di sini

Tuesday, June 5, 2012

Modul Kepemimpinan

Perilaku organisasi hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia. Kerangka dasar bidang pengetahuan ini didukung paling sedikit dua komponen, yaitu individu yang berperilaku (secara pribadi/individu dan atau kelompok) dan organisasi. Ilmu perilaku organisasi ini dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada perilaku individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi tertentu. Penempatan kembali manusia sebagai salah satu unsur yang amat penting dalam organisasi adalah orientasi dasar dari ilmu perilaku organisasi. Hal ini berarti birokrat hendaknya sadar tentang pentingnya dimensi manusia selain dimensi teknis dan dimensi konsep. Selengkapnya klik di sini